Senin, 29 April 2019

Cara Cek Fisik Kendaraan dan Perpanjang STNK 5 Tahunan di Luar Kota

Bagi para perantau seperti saya pastinya akan bertanya-tanya ke orang lain dan mbah Google ketika akan mengurus cek fisik kendaraan dan perpanjangan STNK 5 tahunan di luar kota. Sekarang kita tidak perlu membawa kendaraan kita ke kota asal. Cek fisik kendaraan bisa dilakukan di SAMSAT kota tempat kita bekerja. Begitu juga dengan perpanjangan STNK 5 tahunan. Kebetulan kota asal saya sudah bisa sistem online. Jadi hari ini saya yang hanya berniat cek fisik kendaraan saja berujung dengan perpanjangan STNK 5 tahunan. Hari ini map merah pun harus selalu menemani kita ke setiap loket. Untuk lebih jelasnya silahkan simak tulisan saya. Semoga bermanfaat....
Hari ini saya pergi ke SAMSAT Sidoarjo Kota dengan niat mengurus cek fisik kendaraan 5 tahunan. Saya memarkir sepeda motor saya di parkiran dengan tulisan “cek fisik kendaraan”. Selanjutnya yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
1.      Ke loket fotokopi. Siapkan STNK, KTP (nama sesuai yang tercantum pada STNK), dan BPKB. Nanti ketiga benda tersebut akan difotokopikan oleh petugas. STNK, KTP, BPKB yang asli dan yang fotokopian dimasukkan jadi satu di dalam map merah. Biaya yang dikenakan adalah Rp 10.000,-.
2.     Ke loket cek fisik kendaraan untuk menumpuk map merah berisi berkas. Petugas akan menyisipkan sebuah form di dalam map merah. Setelah nama kita dipanggil, kita akan mengambil kembali map merah yang sudah berisi form tersebut (form akan diisi oleh petugas cek fisik).
3.     Memindah sepeda motor menuju ke petugas cek fisik. Sepeda motor kita akan dicek oleh petugas. Jangan lupa membuka jok sepeda ya.  Form yang tadi ada di dalam map merah akan diisi oleh petugas (semacam ada nomor esek-esek kendaraan dan paraf yang tertulis di form).
4.     Kembali ke loket cek fisik kendaraan untuk menumpuk map merah lagi. Di sini form yang telah diisi oleh petugas cek fisik akan disahkan oleh petugas loket.
5.     Ke loket pelayanan formulir. Seperti biasa kita menumpuk map merah dulu. Nah di sini perbedaan antara orang dalam kota dan luar kota terjadi. Kalau orang dalam kota (di sini Kota Sidoarjo) langsung diberi formulir, kalau saya disuruh ke loket 1 (loket pendaftaran-penetapan) dulu untuk menanyakan apakah kota asalsaya bisa sistem online atau tidak.
6.     Jadi saya pergi ke loket 1. Saya bilang kalau saya dari Kota Malang. Lalu petugas mengecek dan entah memberi tanda apa di map merah saya. Kemudian saya disuruh kembali ke loket pelayanan formulir.
7.     Kembali ke loket pelayanan formulir. Seperti biasa kita menumpuk map merah dulu. Petugas bertanya nama yang tercantum di dalam STNK. Lalu saya menjawab kalau itu nama ibu saya. Saya disuruh menunjukkan KTP saya (mungkin sang petugas mencocokkan alamat yang tercantum di dalam KTP saya dan ibu saya). Saat itu saya tidak disuruh menunjukkan KK. Kemudian saya langsung diberi formulir dan disuruh mengisi. Saya isi formulir tersebut dengan mencontoh data di STNK. Untuk kolom-kolom yang di bagian bawah-bawah di formulir tersebut saya tidak tahu maksudnya, sehingga tidak saya isi.
8.     Ke loket BPKB. Pilih loket yang ada tulisannya 5 tahunan. Seperti biasa kita menumpuk map merah dulu. Kemudian petugas akan menyetempel map merah kita.
9.     Ke loket 1 (loket pendaftaran-penetapan). Jangan lupa mengambil nomor antrian dulu di bagian informasi. Total sudah 2 kali saya mengunjungi loket ini. Di loket 1 map merah kita akan diambil, kecuali BPKB yang dikembalikan lagi ke kita.
10.   Menunggu antrian untuk membayar di kasir.
11.    Membayar di kasir. Besarnya biaya tergantung jenis kendaraan kita. Map merah dikembalikan kepada kita.
12.   Ke loket paling pojok (lupa namanya). Seperti biasa kita menumpuk map merah dulu. KTP akan dikembalikan petugas kepada kita.
13.   Menunggu antrian untuk pencetakan plat nomor baru dan STNK baru. Kalau punya saya nomornya tetap. Ada juga orang-orang yang nomor di platnya berbeda. Saya kurang tahu mengapa. Orang-orang tersebut akan mengurus perubahan nomor di BPKB.
14.   Ke parkiran dan pulang J J

Itu tadi tulisan yang saya buat tentang mengurus cek fisik kendaraan dan perpanjang STNK 5 tahunan di luar kota. Kalau kita masih bisa mengurus sendiri, lebih baik kita urus sendiri saja.

Senin, 04 Desember 2017

Cara Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis

Spektrofotometer UV-Vis merupakan gabungan antara spektrofotometer UV dan Vis (Visible).  Spektrofotometer ini dapat digunakan untuk sampel berwarna dan sampel tak berwarna.
Berikut ini akan dijelaskan tahapan-tahapan penggunaan spektrofotometer UV-Vis.
Merk spektrofotometer: UV mini-1240, SHIMADZU CORPORATION, Japan

1.        Hubungkan alat dengan arus listrik
2.        Nyalakan alat (biasanya di bagian belakang alat)
3.        Tunggu selama 30 menit (sampai semua tampilan di layar menunjukkan OK)
4.        Sambil menunggu 30 menit, siapkan alat-alat sebagai berikut:
-       Sampel
-       Buku/kertas catatan + alat tulis
-       Aquades untuk membilas
-       Tempat buangan aquades
-       Tisu

·         Setelah 30 menit, tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1.   Tekan angka 1 (pilih menu Photometric)

2.   Tekan tombol Go To WL (Wavelength) untuk mengatur panjang gelombang
3.   Tekan tombol angka-angka sesuai panjang gelombang yang diinginkan

4.   Tekan Enter
5.   Tekan tombol autozero untuk mengnolkan (0) angka yang tertera pada layar
6.   Cuci kuvet dengan aquades (setelah dicuci dilap dengan tisu secra searah)
7.   Isi kuvet dengan pelarut yang digunakan pada sampel yang akan diukur (misal: aquades, etanol)
8.   Taruh kuvet di tempat pembacaan absorbansi
9.   Setelah muncul angkanya di layar, tekan tombol autozero untuk mengnolkan (kalibrasi)
10.   Cuci kembali kuvet dan dilap
11.   Isi kuvet dengan blanko
12.   Lakukan pembacaan absorbansi
13.   Cuci kuvet dan dilap
14.   Isi kuvet dengan sampel 1
15.   Lakukan pembacaan absorbansi
16.   Cuci kuvet dan dilap
17.   Isi kuvet dengan sampel selanjutnya
18.   Tiap ganti sampel, ulangi poin 16

·      Cara mematikan spektrofotometer:
1.   Tekan tombol autozero
2.   Tekan tombol return
3.   Matikan tombol di belakang alat
4.   Cabut kabelnya

Minggu, 19 November 2017

Cara Mengcopy Output dari Minitab ke Microsoft Word Agar Tetap Rapi Walaupun Jenis Font Diganti

1.      Block output yang ada di Minitab >> klik kanan >> copy (atau langsung saja tekan ctrl C)


2.      Buka software Microsoft Excel
3.      Klik pada menu Paste
4.      Di Paste Option: pilih Use Text Import Wizard
5.      Pilih Fixed width >> Next >> Next >>Finish


6.      Output Text Import Wizard seperti tampilan di bawah ini:


7.      Output tersebut dapat dirapikan dan diubah jenis fontnya
8.      Copy output yang sudah rapi tersebut ke file Microsoft Word


Senin, 13 November 2017

Cara Mengatur pH Larutan dengan pH Meter

Di dalam suatu prosedur percobaan, kadang kita menemukan instruksi untuk membuat larutan dengan pH tertentu. Oleh karena itu larutan tersebut perlu diatur pH-nya dengan menggunakan pH meter. Di dalam tulisan ini akan dibahas tahap preparasi dan pengaturan pH larutan dengan menggunakan pH meter.

Tahapan:

1.   Kalibrasi pH Meter
Jangan lupa untuk mengkalibrasi pH meter agar saat pengukuran pada sampel dapat menunjukkan hasil yang akurat. Bahan dan alat yang diperlukan untuk kalibrasi pH meter adalah sebagai berikut:
-       Buffer pH 4
-       Buffer pH 7
-       Aquades (diisikan ke dalam semprotan aquades)
-       pH meter
-       Tisu
-       Tempat untuk buangan setelah membilas pH meter (bisa beaker glass / baskom / wadah plastik / tempat lain yang bisa digunakan untuk menampung air)

Ø  Langkah-langkah:
a.   Buka tutup pH meter.
b.   Bilas bagian probe dengan cara menyemprotnya dengan aquades.
c.   Keringkan bagian probe dengan tisu (tisu cukup disentuhkan secara perlahan pada probe. Biarkan air meresap pada tisu).
d.   Masukkan pH meter ke buffer pH 4.
e.   Tekan tombol ON.
f.    Tunggu 10 menit.
g.   - Jika pH yang terbaca pada alat belum menunjukkan angka 4, maka tekan tombol cal (kalibrasi). Lalu tunggu 10-15 menit.
-   Jika pH yang terbaca sudah menunjukkan angka 4, tidak perlu menekan tombol cal. Langsung tunggu 10-15 menit.
h.   Bilas probe (seperti poin b dan c).
i.    Masukkan pH meter ke buffer pH 7.
j.    Tunggu 10 menit.
k.   - Jika pH yang terbaca pada alat belum menunjukkan angka 7, maka tekan tombol cal (kalibrasi). Lalu tunggu 10-15 menit.
-   Jika pH yang terbaca sudah menunjukkan angka 7, tidak perlu menekan tombol cal. Langsung tunggu 10-15 menit.
l.    Bilas probe (seperti poin b dan c).
m. Masukkan ke sampel. Tunggu sampai bunyi.
n.   Bila ingin mengukur sampel lain, bilas probe terlebih dahulu (poin b dan c). Masukkan ke sampel berikutnya.

2.   Mengatur pH larutan
a.   Ukur pH larutan awal terlebih dahulu.
b.   Apabila pH yang diinginkan kurang rendah dari pH larutan awal, turunkan pH dengan menambahkan larutan asam (tetesi sedikit-sedikit sambil diaduk sampai pH yang terbaca sesuai keinginan).
c.   Apabila pH yang diinginkan kurang tinggi dari pH larutan awal, naikkan pH dengan menambahkan larutan asam (tetesi sedikit-sedikit sambil diaduk sampai pH yang terbaca sesuai keinginan).


Senin, 09 Oktober 2017

Rancangan Acak Kelompok Faktorial Dua (2) Faktor dengan Minitab 16

(Interaksi tidak berpengaruh nyata, faktor 2 berpengaruh nyata)

Apabila terdapat kasus di mana dalam hasil ANOVA interaksinya tidak berpengaruh nyata, maka yang diperhatikan faktor 1 dan faktor 2.

Berikut ini akan dibahas contoh kasus di mana dalam hasil ANOVA interaksinya tidak berpengaruh nyata, tetapi faktor 2 berpengaruh nyata.

Contoh kasus: pengaruh jenis tepung dan persentase tepung terhadap daya kembang biskuit.

Faktor penelitian:
Faktor 1: jenis tepung
J1 = tepung terigu
J2 = tepung talas
J3 = tepung gembili
J4 = tepung uwi

Faktor 2: persentase tepung di dalam adonan
P1 = 30%
P2 = 40%

1.   Input data pada excel (untuk mempermudah menginput data pada minitab dan mengcopy data pada ‘Lampiran Tugas’)


2.   Copy data ke dalam minitab dengan susunan kolom seperti di bawah ini. Untuk kolom jenis tepung dan persentase tepung dapat diisi dengan kode angka. 


3.   Di menu bagian atas klik: Stat  >> ANOVA >> General Linear Model
4.   Isi semua kotak:
-  Responses: letakkan kursor di dalam kotak Responses, klik 2 kali tulisan Daya Kembang / klik 1 kali tulisan Daya Kembang lalu klik tombol Select.
-  Model:
klik masing-masing 2 kali tulisan: Ulangan, Jenis Tepung, Persentase Tepung, lalu klik lagi tulisan Jenis Tepung, ketik tanda * (untuk mengetahui adanya interaksi), lalu klik lagi tulisan Persentase Tepung
Hasilnya dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini.



5.   Klik tombol Comparisons.
6.   Setelah muncul kotak dialog, pilih Pairwise comparisons.
-     Pada kotak Terms: diisi dengan mengklik masing-masing 2 kali tulisan: Jenis Tepung, Persentase Tepung, Jenis Tepung*Persentase Tepung.
-     Pada Method: centang Tukey
-     Pada kotak Confidence level: pilih 95,0 (untuk selang kepercayaan 95%)
-     Klik tombol OK
-     Klik tombol OK lagi (pada kotak dialog General Linear Model)


7.   Maka akan muncul output seperti berikut:


8.   Keterangan output adalah sebagai berikut:
-     DF = db (derajat bebas)
-     Seq SS = JK (Jumlah Kuadrat)
-     Adj SS = JKP (Jumlah Kuadrat Perlakuan)
-     Adj MS = KT (Kuadrat Tengah)
-     Adj MS Error = KTG (Kuadrat Tengah Galat)
-     F = F hitung

Berdasarkan hasil ANOVA di atas, dapat diketahui bahwa nilai P (P-value)
Jenis Tepung * Persentase Tepung adalah 0,071. Nilai tersebut lebih dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan interaksi antara jenis tepung dan persentase tepung tidak berpengaruh nyata terhadap daya kembang biskuit. Oleh karena itu sekarang kita memperhatikan faktor jenis tepung dan faktor persentase tepung.
Setelah kita perhatikan, faktor jenis tepung memiliki nilai P (P-value) 0,825. Nilai tersebut lebih dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan jenis tepung tidak berpengaruh nyata terhadap daya kembang biskuit. Oleh karena itu faktor jenis tepung tidak perlu diuji lanjut.
Faktor persentase tepung memiliki nilai P (P-value) 0,034. Nilai tersebut kurang dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan persentase tepung berpengaruh nyata terhadap daya kembang biskuit. Oleh karena itu dilakukan uji lanjut terhadap faktor persentase tepung.


Output uji Tukey dapat dilihat pada gambar di atas.
Suatu perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan yang lain apabila diikuti dengan huruf yang berbeda. 

Apabila terdapat suatu kasus di mana pada hasil ANOVA diketahui:
-Interaksinya tidak berpengaruh nyata
-Faktor 1 berpengaruh nyata
-Faktor 2 berpengaruh nyata
Maka faktor 1 dan faktor 2 masing-masing dilakukan uji lanjut 

**Output uji tukey masing-masing faktor dan interaksi antar faktor semuanya muncul pada minitab. Faktor yang tidak berpengaruh nyata menunjukkan huruf yang sama (huruf A semuanya).

9. Jika ingin mengecek kebenaran output ANOVA dari software minitab, kita dapat mengeceknya di dalam software SPSS, Excel, dan software-software yang lain.