Jumat, 22 September 2017

ANALISIS KADAR BETASIANIN


Betasianin merupakan pigmen yang termasuk dalam jenis pigmen betalain. Betasianin memiliki warna merah-violet (Sarkar et al., 2011). Struktur pigmen betasianin dapat dilihat pada Gambar 1.



Gambar 1. Struktur Betasianin
(Pavokovic dan Krsnik-Rasol, 2011)


Salah satu metode untuk mengukur kadar betasianin di dalam sampel adalah menggunakan metode spektrofotometer. Tahapan analisis kadar betasianin adalah sebagai berikut:

Tahapan Analisis Kadar Betasianin (Herbach et al., 2007; Wong and Siow, 2015):
1.   Sampel diencerkan dengan buffer Mcllvaine (pH 6,5) hingga nilai serapan maksimum (1,00 ± 0,05) tercapai. Buffer Mcllvaine dibuat dari asam sitrat 0,1 M (30 mL) dan disodium hidrogen fosfat/Na2HPO4 0,2 M (70 mL). Atur pH nya sehingga diperoleh buffer Mcllvaine pH 6,5.
2.    Dicoba pengenceran 20x / 30x / 40x / 50x (hingga nilai serapan maksimum 1,00 ± 0,05). Apabila telah diperoleh pengenceran yang tepat, pertahankan pengenceran tersebut untuk seluruh sampel. Misal pengenceran yang diperoleh (tercapai nilai serapan maksimum 1,00 ± 0,05) adalah pengenceran 40x. Maka untuk tiap-tiap sampel, sebanyak 0,1 mL sampel ditambahkan dengan 3,9 mL buffer Mcllvaine untuk dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis (cara menggunakan spektrofotometer UV-Vis). Untuk blanko, digunakan buffer Mcllvaine sebanyak 4,0 mL.
3.    Kandungan betasianin dihitung dengan rumus sebagai berikut:
BC (mg/L) = [(A x F x MW x 1000) / (ϵ x L)]

Keterangan:
A     = Nilai absorbansi pada panjang gelombang maksimum (537 nm)
dikoreksi dengan absorbansi pada panjang gelombang 600 nm
(koreksi untuk adanya pengotor)
A = 1,095 (A537 nm – A600 nm)
F     = Faktor pengenceran
MW = Berat molekul betanin (550 g/mol) (Ket: betanin merupakan salah satu jenis grup
yang termasuk dalam kelompok betasianin)
ϵ     = koefisien ekstingsi molar betanin (60.000  L mol-1 cm-1)
L     = panjang kuvet (1 cm)


DAFTAR PUSTAKA

Herbach, K. M., Maier, C., Stintzing, F. C., and Carle, R. 2007. Effect of processing and storage on juice colour and betacyanin stability of purple pitaya (Hylocereus polyrhizus) juice. Eur Food ResTechnol. 224:649-658.  
Pavokovic, D. and Krsnik-Rasol, M. 2011. Biotechnological production of betalains. Food Technol. Biotechnol. 49(2):145-155.
Sarkar, T., Sen, M. K., and Nihar, S. 2011. Extraction of natural pigment from beet root & proper packaging of that red dye: a review. Journal of Agricultural Engineering and Food Technology. 2:116-118.
Wong, Y. and Siow, L. 2015. Effects  of heat, ph, antioxidant, agitation and light on betacyanin stability using red-fleshed dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) juice and concentrate as models. J. Food Sci Technol. 52(5):3086-3092.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar